Maraknya ponsel Android yang ada di
pasaran saat ini jelas menjadi salah satu keuntungan bagi konsumen di Tanah
Air. Sebab, konsumen jelas akan mendapat lebih banyak pilihan yang sesuai
dengan kebutuhannya.
Namun, di sisi
lain, tak jarang momen ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak yang tidak
bertanggung jawab untuk membuat replika ponsel Android berlabel merek global,
terutama dari vendor-vendor besar yang populer di pasaran.
Untuk mengakalinya, tak jarang ponsel-ponsel
tersebut dibanderol dengan harga yang sangat murah. Akan tetapi, kemampuan yang
diusung jelas berbeda dengan ponsel asli.
Oleh karena itu, untuk membantu Anda para calon pembeli ponsel Android baru,ada beberapa tips membedakan ponsel Android asli atau palsu.
1. Mengecek langsung bentuk fisik
Bentuk fisik ponsel
Android palsu memang bisa sangat identik dengan aslinya. Namun, tetap saja akan
ada perbedaan antara ponsel asli atau palsu. Untuk itu, sebelum membeli
disarankan untuk mengecek informasi singkat tentang ponsel yang akan dibeli.
Dari situ, paling
tidak Anda dapat mengetahui bentuk fisik dan material yang digunakan. Jadi,
ketika membeli sebuah ponsel, Anda patut curiga ketika ada bagian yang terlihat
berbeda.
2. Pastikan nomor IMEI
Setiap ponsel
dipastikan memiliki nomor IMEI-nya masing-masing. Untuk itu, ketika membeli
sebuah ponsel, tak ada salahnya untuk terlebih dulu mengecek nomor IMEI dengan
menekan tombol *#06#. Dari situ, nomor IMEI ponsel akan keluar.
Jika sudah muncul
nomor IMEI dapat dicocokkan dengan nomor yang tertera di kotak penjualan. Dan,
jika masih belum yakin, nomor IMEI dapat dicek langsung di situs imei.info. Di
situs itu nantinya dapat dimunculkan informasi lebih tentang ponsel yang
dimaksud.
3. Gunakan aplikasi pihak ketiga
Untuk memastikan
sebauah ponsel Android asli atau palsu, dapat juga menggunakan aplikasi gratis
yang tersedia di Google Play Store.
Ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui informasi pasti tentang ponsel tersebut. Beberapa di antaranya adalah AnTuTu Benchmark atau CPU-Z.
Ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui informasi pasti tentang ponsel tersebut. Beberapa di antaranya adalah AnTuTu Benchmark atau CPU-Z.
AnTuTu biasanya
digunakan untuk menguji benchmark sebuah ponsel. Dalam hasil pengujian
biasanya akan disertakan data dan juga performa ponsel.
Oleh karena itu, setelah hasil pengujian diperoleh, dapat juga dibandingkan dengan ulasan terkait ponsel itu dari sumber lain, misalnya di internet.
Oleh karena itu, setelah hasil pengujian diperoleh, dapat juga dibandingkan dengan ulasan terkait ponsel itu dari sumber lain, misalnya di internet.
Jika ternyata hasil
pengujian berbeda jauh dengan ulasan yang ada, tak ada salahnya untuk curiga
bahwa ponsel tersebut tidak asli.
Sementara aplikasi CPU-z digunakan untuk mengetahui informasi dan spesifikasi seputar ponsel tersebut. Anda juga dapat membandingkannya dengan informasi dari laman resmi vendor atau situs internet yang pernah mengulasnya.
Sementara aplikasi CPU-z digunakan untuk mengetahui informasi dan spesifikasi seputar ponsel tersebut. Anda juga dapat membandingkannya dengan informasi dari laman resmi vendor atau situs internet yang pernah mengulasnya.
4. Uji kamera
Salah satu yang tak
lepas dari kemampuan sebuah ponsel berkamera adalah kualitasnya. Untuk itu,
kamera dapat dijadikan salah satu indikator sebuah ponsel Android asli atau
palsu. Namun, sebelum mencoba, Anda harus memiliki informasi tentang kemampuan
atau spesifikasi kameranya.
Dari situ, Anda
bisa membandingkan gambar hasil tangkapan dengan spesifikasi kamera yang
diusung. Jika memang hasilnya tidak mencerminkan kualitas kamera dan berbeda
dengan spesifikasi yang ada, dapat disimpulkan ponsel tersebut adalah palsu.
Selain itu, untuk pengujian lebih
lanjut, gambar yang diambil dapat dipindah terlebih dahulu ke komputer berbasis
Windows. Biasanya, sebuah gambar memiliki data exif (metadata foto) yang juga
berisi informasi tentang ponsel yang digunakan.
Untuk mengetahuinya, klik foto, pilihproperties, lalu details. Dari situ perhatikan model dan pembuat kameranya, apakah sudah sesuai dengan ponsel tersebut atau tidak?
Untuk mengetahuinya, klik foto, pilihproperties, lalu details. Dari situ perhatikan model dan pembuat kameranya, apakah sudah sesuai dengan ponsel tersebut atau tidak?
5. Jangan tergiur harga murah
Ini adalah salah
satu cara yang tidak teknis, namun cukup jitu. Sebaiknya, jangan tergiur dengan
ponsel kelas atas yang tiba-tiba dijual dengan harga murah.
Anda perlu memastikan harga di pasaran dengan penawaran yang diberikan. Jika ternyata harga yang ditawarkan jauh berada di harga pasaran, Anda sudah sewajarnya curiga.
Anda perlu memastikan harga di pasaran dengan penawaran yang diberikan. Jika ternyata harga yang ditawarkan jauh berada di harga pasaran, Anda sudah sewajarnya curiga.
Selain itu, kartu
garansi dapat juga dijadikan ukuran. Sebab, kartu garansi biasanya ada dalam
satu paket penjualan di ponsel Android saat ini, selain kabel data, kepala charger,
dan juga buku panduan.
Apalagi saat ini vendor Android di Indonesia hampir semuanya telah menyertakan kelengkapan ini di paket pembeliannya.
Apalagi saat ini vendor Android di Indonesia hampir semuanya telah menyertakan kelengkapan ini di paket pembeliannya.